Rabu, 19 Oktober 2011

Membangun tradisi santun mahasiswa

Saat menonton TV bersama keluarga dirumah, kebetulan berita yang terliput di salah satu media adalah bentrok antara mahasiswa dan aparat keamanan. Sontak penonton pun berguman, Jangan seperti mereka ya! #padahal saya sering jari orator aksi,,
Kini, itu menjadi sejarah kehidupan, saat sudah menjadi alumni, saya hanya bisa menitipkan pesan untuk para mahasiswa yang masih idealis dalam memperjuangkan nasib rakyat, teruskan perjuangan, dan santunlah dalam memperjuangkannya!
Rasulullah, sebagai seorang yang idealis dalam kebenaran, tak pernah tidak dalam santun menyampaikan pendapat. Dalam beberapa riwayat, dikisahkan bahwa Rasulullah adalah sosok yang sangat marah apabila kebenaran tidak tertegakan, namun dalam marahnya, beliau tetap santun dalam menyampaikannya. Begitu juga dalam kasus saat ini, saat kebenaran menjadi relatif dengan kepentingan yang sangat menusuk hati rakyat, mahasiswa perlu berpikir sejernih mungkin, jangan sampai terjebak pada relativitas kebenaran yang sangat tipis antara kebatilan dan kebenaran. Perang antar golongan dan kepentingan, selayaknya dihadapi dengan nada yang baik dan tegas dan tepat dalam penyampaian.

2 komentar:

  1. wis...tambah bijak ki pasca kampus...weh blog anyar, sing wordpress dah gak aktif lagi yak??

    BalasHapus
  2. masih ada, cuma sudah tidak aktiv mbak.. ^^, tahu sendiri saya orangnya cepet bosen, nemu yang lebih keren, langsung ditinggal.. ^^

    BalasHapus